GONG
KEMATIAN UNTUKMU KORUPTOR
Karya
Almira Salsabilla Gita Indraswari
Dari ruas langit yang sama, aku
memandangmu dengan ludah yang ingin kusiramkan ke wajah dengan tawa menjijikkan
Manusia yang menanak bunga bangkai di
tiap makan lahapnya
Kita tak saling kenal..
Tapi dari remah makanan yang kau
tinggalkan di sudut meja makanmu, adalah lapar yang kau cipta dari hak para
penerima petaka
Tak usah kau bicara dengan bahasa yang
hampa
Kami tahu kau durhaka dunia
Merampas hak para miskin untuk kau
hamburkan demi perutmu hingga kejang
Tahukan kau..
Dasi-dasi kerenmu kelak akan mencekikmu
Bagai hantu yang mengintai tiap jengkah
langitmu
Langit yang kau garuk-garuk..
Kau cakar-cakar..
Kau jelmakan kegigihan mengendalikan
dosa, tanpa enggan
Hanya waktu saja yang kelak membawamu
dalam bui
Jika dalihmu telah habis dan kau tak
lagi bisa menjerat para pemberani mencabutmu dari tahta
Jika kuasamu telah habis untuk mengubur
para pemberantas
Bahkan mungkin saat bui di rangkumanmu
pun
Leluasa kau pergi menantang dunia
Pamer..
Pongah..
Kebenaran kau jungkir balikkan
Tawamu masih menggelegar dengan bau
nafas busuk sisa remahan bangkai
Kunikmati kekurangajaranmu, biadab!!
Kesombonganmu melampaui antena di
ubun-ubun menara
Mengibarkan kebrengsekanmu!
Di bukit nista kota besar
Jangan kau pikir dengan menyebut
ayat-ayat Tuhan dapat membuatmu tampak ganteng dan cantik
Bahkan kau tak lebih baik dari tubuh
kumal dan telanjang kami yang penuh daki
Pernahkah kau lihat?
Tubuh kami mengejang menahan kering
Lapar adalah hari-hari
Bahkan keinginan untuk mencuri seremah
roti keringpun kami tahan ketika sirine menyambar-nyambar
Sementara kau curi milyaran seruas
angkasa yang bagi kami adalah angan-angan dengan wajah palsu selembut bayu
Membawa anak istri atau suamimu dalam
gembira dosa, bahkan kau tebar neraka bersama istri-istri simpananmu atau
laki-laki simpananmu
Kau sadar?
Kau bangun tiang-tiang istanamu dari
darah busuk yang kau curi dari jatah makan kami
Barangkali lantaran terbiasa berdusta
Para pemberani pemberantas korupsi sulit
menghadapi licin bibir dinginmu
Pedang tajamnya tak lagi punya arti
Sebelum kau tertangkap, kau tangkap
mereka dengan selaksa dalih
Waktu menyeret detak detiknya
Debu masa menggelayut jarum jam
Hanya kematian lawan terbaik bagimu..
pasti!!
Menghentikanmu dari bahak
menjijikan..pasti!!
~bill Solo, 03-10-2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar