Minggu, 27 Oktober 2013

MERDEKA DAN BUKAN BAMBU RUNCING

14 Agustus 2012 pukul 16:28

Ini kesekian kali kumaknai hidupku..Berpijak pada tumpah darah, yang udaranya kuhirup sejak kulahir..Masih sejuk ku kira..Tak ada debu desing peluru..Tak ada umpatan untuk kompeni..Tak ada gemuruh jerit merdeka atau mati...

Tentu saja..Aku bernafas saat smua sudah merdeka..Sgala yg kutahu itu hanya dr tumpukan buku sejarah di laci mejaku..Apa yg dapat kulakukan pada bangsa ini sekarang..?? Sejuta tanya memukul2 tulang tengkorakku...Banyak tanda tanya terpahat dijidatku..

Sebentar lagi terpahat di jutaan gapura "Dirgahayu RI" bendera merah putih berkibar kibar ... Belum juga kumaknai arti merdeka itu... Suatu ketika aku berhadapan pada situasi sebagai duta..Kucium merah putih yg disodorkan ke wajahku..Sontak bagai langit menggelegar..Rasa cinta, bangga, nasionalisme muncul melonjak lonjak...Hai Indonesia aku tahu kini AKU CINTA KAU..Ku tahu kini arti merdeka yg bukan bambu runcing..Akan kubela habis2an kau Indonesiaku..Dengan apa yang ku bisa, tubuh serta nafasku..

Solo, 14 Agustus 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar