......bayang dan gema suaramu masih bertahta samar. Seperti mengajakku kembali seperti waktu-waktu bertahun lalu.
Siapa sesungguhnya pemilik mimpi, hingga aku memilihnya untuk merangkai sebuah cerita. Hingga kadang aku gamang untuk merubah alur cerita pada paragraf yang baru. Membuat cerita ini tak pernah selesai, sementara pikiran terus mendorong rasa yang meledakkan dada.
Mustahil aku menghancurkan dermaga cerita ini, jika kemarahan air pasang saja tak mampu melapukkannya.
Bagaimana mungkin hujan kedua bulan Oktober akan dapat menenggelamkan cinta dan membiarkan pergi bersama arusnya jika bejana yang menyimpan rasa si pemilik mimpi masih menyimpannya rapat dalam ruang yang tak pernah terkuak oleh berlalunya waktu..
~bill, 041014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar