Jumat, 31 Oktober 2014

".... Maafkan Aku Karena Tak Peka"



Maafkan aku karena tak peka
Aku tak tahu apa yang kau rasa
Maafkan aku karena tak tanggap
Aku tak tahu arti diammu itu


Maafkan aku dengan kecewamu
Aku tak tahu arti kata demi katamu

Sebagaimana laut menenggelamkan matahari di sebuah senja
Aku menyesal menenggelamkanmu dalam sebuah cerita, tanpa aku menyadarinya

Maafkan aku karena tak peka
Kerna aku tak mampu menterjemahkan sebuah tanda
Maafkan aku sejak bertahun lalu
Tuhan tahu yang terjadi sesungguhnya.....
Biarlah ini menjadi rahasiaNya
Apa yang kan terjadi nanti, biarlah berjalan apa adanya...
Apa yang terjadi kelak, biarlah jadi kehendakNya..





~bill, 271014
 

Buat kamu yang sejak bertahun lalu menyimpan rasa sayangmu dalam diam...

Meski mungkin kini tak lagi rasa itu ada........ 

Kamis, 30 Oktober 2014

Cinta Serumit Bahasa Daun dan Rumput




Tak ada yang berubah dari bertahun lalu
Kata demi kata milikmu bagai orang asing untukku
Dilain sisi, nada-nada milikku masih saja tentangmu
Kisah telah menoreh sebuah romantisme yang mengungkung individualitas

Cinta menjadikan manusia seperti bayi yang mencuri dengar pembicaraan para dewasa
Cinta telah memberiku sepasang sayap yang patah
Disekap oleh bentang jarak dan waktu
Satu hal yang mungkin adalah nyata kelak dan kini,
Bahwa kau hanyalah cerita dengan bahasa daun dan rumput

Pertanyaannya, bukan karena aku tak mampu pergi
Tapi hanya ku tak mampu menghapus debu masa silam
Sama seperti ketidakmampuanku menterjemahkan kisah di antara kita, sebagaimana rumit bahasa daun dan rumput

~bill, 251014

Bahkan Senjapun Kemas Diri



Jarum jam terus berputar, sedang aku masih terduduk dengan mata nanar disini
Siang sudah seperti bola api yang siap melahapku,
sedang aku tak beranjak dari memimpimu
Bahkan senjapun kemas diri, sedang aku masih saja senandungkan laut tepi
Pucuk daunku cuma rindu..
Meniada pada suatu ragu..


~bill, 251014

Jumat, 24 Oktober 2014

DEMI APA??


 

Demi apa keteguhanku terus kau rejam dengan segala diammu
Jika sesakit ini adalah lahap dahaga riangmu
Maka mata palungku adalah sumur yang tak henti mengalirkan mata air airmata
Sampai kapan ku mampu bertahan dengan cara menoreh kata demi kata

Huruf demi huruf seperti sengaja mengejekku
Sejengkal saja ingin kutendang sebagai perlawanan
Tapi tintaku adalah darah yang mengalir dalam tiap denyutku
Dan aku membatalkan niat itu meski harus kutelan seringai huruf demi huruf itu dengan senyum pahitku

Ketika tatap mata elangmu membeku di telapak nadiku
Sejak itu dinginnya mengalir ke seluruh ruang di dadaku
Demi apa terus kau rejam keteduhan di dalam hatiku
Dan malangnya aku tak mampu membencimu, wahai kau pemberi rasa rindu...
 
~bill, 231014

Cerita Yang Rumpang




Laki-laki bertubuh biru mendesah perlahan menahan cerita, entah itu benar atau tidak namun gadis maroon serius mendengarnya. Kegelisahan laki-laki bertubuh biru itu menjadi kegelisahannya pula. Namun berjalannya waktu gadis maroon menjadi sepenggal cerita yang rumpang. Kegelisahan laki-laki bertubuh biru hanyalah bak asap rokok yang tertelan sapuan malam. Berganti cerita lupa tentang kisah kegelisahan yang diciptakannya pada gadis maroon. Laki-laki bertubuh biru telah jatuh cinta pada biru langit yang tak pelak hanya memenjarakannya pada waktu.. Gadis maroon menciptakan lanjutan dari cerita yang rumpang menjadi ruang yang tak berbatas waktu

~billa, 211014

Merambah Jejakmu

 

... Hanya ada satu pintu untuk sekedar memandangmu dari kejauhan, namun nyatanya kau tak pernah hadir untuk sekedar kudapatkan sketsa wajah dan langkahmu.


~bill 061014

Hujan kedua bulan Oktober

 
......bayang dan gema suaramu masih bertahta samar. Seperti mengajakku kembali seperti waktu-waktu bertahun lalu.
Siapa sesungguhnya pemilik mimpi, hingga aku memilihnya untuk merangkai sebuah cerita. Hingga kadang aku gamang untuk merubah alur cerita pada paragraf yang baru. Membuat cerita ini tak pernah selesai, sementara pikiran terus mendorong rasa yang meledakkan dada.
Mustahil aku menghancurkan dermaga cerita ini, jika kemarahan air pasang saja tak mampu melapukkannya.
Bagaimana mungkin hujan kedua bulan Oktober akan dapat menenggelamkan cinta dan membiarkan pergi bersama arusnya jika bejana yang menyimpan rasa si pemilik mimpi masih menyimpannya rapat dalam ruang yang tak pernah terkuak oleh berlalunya waktu..


~bill, 041014

Hujan pertama datang di bulan Oktober.



Seperti biasa tak mampu menghapus jejakmu, meski telah bertahun lalu.
Masih saja berasa sebagai rasa yang sama manakala spasi itu selalu ada.
Pada kenyataannya perlawanan pada sepi itu adalah hal yang sia-sia belaka, oleh sepi rasa cinta telah dijelmakan menjadi raksasa yang meremukkan logika, menjelma menjadi rindu yang sedih.


~bill, 031014

BAHTERA


 

Bahtera kita telah lapuk, namun aku tak pernah khawatir akan tenggelam dan hanyut terbawa nasib yang tak pasti
Bahtera kita telah lapuk tapi aku tak pernah takut akan terbelah dan hancur terbawa arus kejam
Karna tangan kita tergenggam, dan tak sedetikpun aku terlepas dari pelukmu
Aku tahu kau tak kan pernah meninggalkanku barang sebentar saja
Selalu ada namaku didesah dalam telutmu
Suatu ketika aku akan lepas menjulang tinggi, dan segra pulang lalu membawamu serta ke awan
Dimana kita akan bangun sebuah bahtera yang kokoh, dimana kita tak kan hanyut pada kesusahan dan kepelikan


~bill, 011014

Sedikit Tawamu Adalah Lirih Doaku

 

Mendengar bebuncah lirih dan desah dalam tawamu diantara kata adalah surga bagi telingaku.. Apa kabar wahai angin utara? Daun2 telah mengering sepi karna kehilanganmu.


~bill, 280914

Kau Diantara Angan Kecilku

 

Sesungguhnya cerita itu terpena dalam hati dan pikiran dengan tanpa sekalipun saling menemu wujud masing2, hingga saat berakhirpun tanpa ada kata perpisahan, hanya diam tanpa kata. Lalu apa yang terjadi pada sedepa musim lalu??... Tentu saja hanya cerita sedepa musim tanpa kenyataan, yang meninggalkan sakit berdepa-depa musim.

~bill 230914

Sesungguhnya Telah Lama Aku Kehilanganmu

 

Sesungguhnya telah lama aku kehilanganmu, entah untuk siapa bait2 ini hendak kutuju. Saat jejak yang kau tinggalkan kian menipis dan tak terbaca, lirik lirih ini berhamburan tak tentu arah..


~bill, 210914

Datanglah Hai Siapapun Kau..

 

Nanti.. Siapa yang akan menenangkan badai agar aku tenang melangkah diatas awan dan pada siapa genggaman tangan ini akan terkait agar tak terjatuh????


~bill, 170914

Doa Pengrawit Kecil Di Dusun Penuh Seringai

 

Semoga tidak menghentikan langkahku dalam musik dan menyanyi yang telah kurintis sejak kecil, pengertian yang kerdil terhadap seni sangatlah menyedihkan, bukankah Alloh menyukai keindahan?... Aku telah sekuat tenaga menyeimbangkan antara akademik dan seni tanpa mengurangi porsi satu sama lain... sangat menyakitkan bila terbunuh salah satunya.. Satu hal yang aku yakini bahwa musik dan menyanyi bukanlah sebuah dosa.

bill, 15 Sept 2014

Happy B'Day Ayaah

 

Happy birthdaaay.. Happy birthdaaay.. Happy birthdaaay.. Ayaaaaaaah, love you yaah, semoga selalu jadi eyangku yang sehat, umur panjang yang barokah dan penuh cinta bagi kami semua.. Amin Ya Robb
— penuh cinta , bersama Tamam Hoesein.
 
bill, 09 Sept 2014

Lalui Sajalah..

 

Lalui saja, sirna atau datang tak dapat kau lawan atau kau ingini...

~bill, 080914

Waiting For


 
Kusilakan langit bernyanyi, agar dapat aku mendaki angan. Kusilakan hujan menangis, seperti yang pernah berkali kukatakan agar dia mengajariku jatuh tanpa rasa sakit. Kusilakan kau ketuk pintuku yang tertutup agar dapat kusiapkan kunci yang lama rapat dalam genggaman..


~bill, 060914

Seandainya Saja Kau Tahu Hai Pemilik Kerinduanku

 

Seandainya saja kau tahu bahwa kata dari kata sangatlah bukan kata dari hati

bill, 01 Sept 2014

Seandainya Kau Tahu



..... seandainya hati dapat terbaca tanpa bicara.

bill, 19 Oktober 2014

Di Antara Seringai Tawa

 

Mari kita tertawa, atas sukacita dan riuh kebohongan.
Mari kita ngakak bersama, atas matinya rasa bersalah.
Mari kita merangkak menuju "kejahiliahan"...!!!

~bill, 111014

Senyum Malamku



Malam ini tersenyum buatku, tidaklah sopan jika aku hanya diam tak bergeming.
Tapi mimpi tetaplah mimpi, yang tak pasti kelak kan terjadi.
Aku jatuh dipelupukmu kali ini...

~bill, 101014

So Tired


 

Waktu membuatku tumpul untuk menulis, memainkan nada2 dan bahkan sekedar tertawa.. Entah ini karena euforia atau bahkan sebaliknya, entahlah.. Atau aku telah benar2 autis...!

bill, 3 Sept 2014