Bukan Apa-Apa dan Bukan Siapa-Siapa
Selasa, 25 Februari 2014
Ya Sudahlah
Ya sudah, Saya saja yang pergi ya, saya tidak berhasil mengusir jejakmu.. Tetaplah begitu dan selalu menyiksaku dengan teguh..
~bill 23 Feb 2014
~bill 23 Feb 2014
Sudah
Telah kulihat dan aku suka apa yang kulihat, yang tak terkatakan, tajam bergetar dirasakan...!!
~bill, 22 Feb 2014
~bill, 22 Feb 2014
Dimana?
Di manakah tempat yang paling baik untuk bersembunyi.. Melupakan dan dilupakan??
~bill, 21 Feb 2014
~bill, 21 Feb 2014
Egois
Kalau boleh aku memutar waktu, maka aku
memilih tak pernah ada pertemuan itu. Tapi itu adalah keEGOISan menata
takdir yang bukan milikku. Lalu bagaimana aku bisa mematikan
buncah-buncah buih yang masih bersisa?
~bill, 20 Feb 2014
~bill, 20 Feb 2014
Manakala
Manakala ku tak dapat berlalu dari sisa
pijakan hadirmu, tolong berlalulah dengan lembut dan secepat kilat, agar
aku tak rasakan sakitnya. Dan jangan pernah menoleh ke arahku lagi.
~bill, 19 Feb 2014
~bill, 19 Feb 2014
Aku lelah, Maka Pergilah
Aku telah dengan keras menghapus segala
tentangmu yang hanya sedikit itu. Tapi penghapus sebesar apapun tak
mampu membersihkan remah yang masih berceceran terselip di sela waktuku.
Aku lelah, Pergilah..!!
~bill, 19 Feb 2014
~bill, 19 Feb 2014
Masih Saja
Masih saja tentangmu, bosan sekali aku
mengusir keliaranmu di sini, di sisi terdalam ini. Seperti lalat yang
terbang berputar-putar mengendus bau tak sedap. Dan tak mau pergi
sebelum sumber bau dikuburkan, huhh berisik!!!
~ bill 16 Feb 2014
~ bill 16 Feb 2014
Sabtu, 08 Februari 2014
KATA HATI BUKAN KATA DARI KATA
Seorang pengrawit muda menuliskan kesahnya pada sebuah batu besar, dia tuliskan:
" Begitu sedikit waktu yang kita jalin ditempat dan waktu yang sama. Hanya tiga purnama saja.
Dan kala itu tak ada setitikpun yang tersurat dan tersirat.
Ketika dua benua mulai memisah jarak dan rentang waktu, cerita dan rasa itu mulai ada.
Di sini tertera hujan, sedang di sana tertera salju terbeku derajat.
Yang tak tersirat menjadi tersurat. Yang tak terkatakan jadi tersampaikan.
Namun terhalang sebuah genta yang Tuhan buat karna jalan yang kau ambil adalah terlarang bagiku.
Ma'afkan aku dan segala keleluasaanku yang teramat sempit. Seandainya kau tahu kata 'TIDAK' dari jawabanku adalah 'kata dari kata' dan bukan 'kata dari hati' dimana kata 'YA' itu sangat tak boleh tersampaikan.
Bahwa 'kata dari kata' tetaplah bukan 'kata dari hati'.
Dan segala yang tanpa syarat itu adalah kemustahilan bagi pedoman hidup yang berbeda.
Dan tenanglah bagimu bahwa dibalik kata 'TIDAK' yang kusampaikan ada kata 'YA' yang kusimpan rapi pada tempatnya.
Akankah kau merubah arah jalan surgamu menjadi jalan surgaku??? Entahlah...biarlah nada di dua benua yang berbeda tetaplah menjadi irama dalam sebuah perjalanan panjang sebuah kehidupan. Dan kan menjadi kenangan yang tak terjamah oleh lekang waktu. "
Pengrawit muda berjalan pulang dengan senyum mengembang.
~ bill, 07 Feb 2014
" Begitu sedikit waktu yang kita jalin ditempat dan waktu yang sama. Hanya tiga purnama saja.
Dan kala itu tak ada setitikpun yang tersurat dan tersirat.
Ketika dua benua mulai memisah jarak dan rentang waktu, cerita dan rasa itu mulai ada.
Di sini tertera hujan, sedang di sana tertera salju terbeku derajat.
Yang tak tersirat menjadi tersurat. Yang tak terkatakan jadi tersampaikan.
Namun terhalang sebuah genta yang Tuhan buat karna jalan yang kau ambil adalah terlarang bagiku.
Ma'afkan aku dan segala keleluasaanku yang teramat sempit. Seandainya kau tahu kata 'TIDAK' dari jawabanku adalah 'kata dari kata' dan bukan 'kata dari hati' dimana kata 'YA' itu sangat tak boleh tersampaikan.
Bahwa 'kata dari kata' tetaplah bukan 'kata dari hati'.
Dan segala yang tanpa syarat itu adalah kemustahilan bagi pedoman hidup yang berbeda.
Dan tenanglah bagimu bahwa dibalik kata 'TIDAK' yang kusampaikan ada kata 'YA' yang kusimpan rapi pada tempatnya.
Akankah kau merubah arah jalan surgamu menjadi jalan surgaku??? Entahlah...biarlah nada di dua benua yang berbeda tetaplah menjadi irama dalam sebuah perjalanan panjang sebuah kehidupan. Dan kan menjadi kenangan yang tak terjamah oleh lekang waktu. "
Pengrawit muda berjalan pulang dengan senyum mengembang.
~ bill, 07 Feb 2014
Senin, 03 Februari 2014
Kunang-Kunang 2
"Hai, Kunang-kunang kecil kau tampak begitu segar dan wajahmu menyiratkan kebahagiaan, apa kabarmu?" sapa seekor ratu lebah ramah. "Tentu saja aku baik-baik saja kakak lebah." Jawabnya dengan senyum terkembang. "Bagaimana kabarnya, dia yang tak hendak kau ingat?" tanya ratu lebah penuh selidik "Hmm.. Aku tak tahu lagi, karena aku sudah berjanji pada diriku sendiri tak kan 'mengganggunya' lagi agar dia tak terganggu olehku tentunya, dan entahlah aku seakan tak mengenalnya." Jawabnya dengan tenang dan bersahaja. Kunang-kunang berlalu dengan liukan kecil dan menggoyang-goyangkan perutnya agar nyala ditubuhnya kian bersinar. Dan ratu lebah tersenyum gembira melihat liukan lembut teman kecilnya yang mencoba memahami bahwa hidup adalah sebuah perjalanan penuh cerita.
~bill, 31 Jan 2014
Langganan:
Postingan (Atom)