Rabu, 08 Januari 2014

Kunang-Kunang


.."Terima kasìh untuk semuanya selama ini, yaa.. Maaf sudah mengganggu hidupmu, selamat tinggal.. " kata kunang-kunang kecil yang beringsut pergi sambil mengibaskan perutnya berusaha hidupkan terangnya.

.. Sejenak lilin tanpa sumbu berkata " Hai.. Jangan kau benci kunang-kunang kecil itu, dia hanya berusaha menyinarimu dengan cahaya diperutnya. Dia sudah berlalu dan tak kan mengganggumu lagi "..

.. Burung murai kecil terbang rendah mengejar kunang-kunang sambil berteriak "Hai, kunang-kunang, mengapa engkau pergi??!!". Kunang-kunang menjawab " Entahlah, aku hanya merasa telah ada yang salah, tapi aku tak tahu apa yang terjadi..." jawab kunang-kunang lirih tanpa menoleh dan tak berhenti kibaskan perutnya untuk tetap menyala..

..Selembar daun yang melayang-layang tertepis ujung sayap kunang-kunang, dia berbisik lembut " hai, kunang-kunang jangan lelap dengan tangismu dalam diam yang mengiris tulang-tulang daunku..", kunang-kunang menengok perlahan sembari mendesah pelan agar tak terdengar oleh daun, "Maafkan, aku hanya ingin berterima kasih dan ucapkan selamat tinggal untuknya agar dia bahagia, jangan kau dengar yang tak perlu kau dengar, agar tulang-tulang daunmu tak teriris" kunang-kunangpun kembali mengibaskan perutnya agar dia tetap menyala.

.. "Mengapa" kata daun kering yang melayang-layang itu. Kunang-kunang berputar-putar mengitari bunga padi yang tampak berkilau karena pantulan kerlip dari tubuhnya, " entahlah, aku lelah" jawabnya perlahan. "sudahlah aku tak kan lari dari apapun.." tandasnya lagi. Daun kering mengangguk meski tak paham.


Slo, 06.01.14
By.  Almira Salsabilla Gita Indraswari

1 komentar: