WAKTU (Euforia Ingkar Tanpa Rasa Bersalah)
Waktu
tak kan pernah menunggu kita. Dia akan terus melaju tanpa hirau tanpa
ragu. Meninggalkan kita termangu sendirian jika kita tak segera
mengejarnya. Diam hanya akan membuat kita seperti patung Pancoran yang
tak pernah pergi kemana-mana, menunggu rapuh tertelan waktu itu sendiri.
Penghormatan terhadap waktu layak jika disebut melebihi penghormatan
terhadap pejabat negara. Ketika kita tak hirau terhadapnya, kita tak kan
pernah jadi manusia yang ISTIMEWA. Selamanya akan jadi manusia yang BIASA SAJA. Tak
ada yang istimewa. Pun penghargaan waktu milik orang lain. Ketika kita
ingkar terhadap sebuah janji, yang ada hanyalah perampasan waktu milik
orang lain, yang berdampak pada hilangnya sebuah kepercayaan. Kita tidak
tahu bahwa setiap orang punya kesibukan dengan ambang yang berbeda
dengan yang kita punya. Kita tak bisa mengidealkan orang lain seperti
diri kita. Ketika seseorang memberikan sebuah waktu bagi kita, bisa jadi
orang tersebut telah memindah-mindahkan rentetan jadwal yang telah
tersusun dengan susah payah. Awal dari sebuah kepercayaan adalah tepat
pada waktu. Ketika kepercayaan telah hangus, maka musnahlah harapan kita
untuk mendapatkan kesempatan yang lebih baik. Kalaupun kita enggan
menghargai si empunya waktu, maka hargailah waktu itu sendiri. Jika
segalanya telah pada tempatnya tak kan ada yang acakadut di dunia ini.
Pikirkan dengan sangat apabila hendak membuat pengingkaran. Karena kelak
kita akan tertinggal, terlampaui dan terpuruk menyesali diri. Karena
kita hanya akan menjadi manusia yang biasa saja dan akrab dengan segala
pengingkaran. Cara pandang terhadap waktu bukan hanya sekedar melihat
detikan arloji pada dinding yang terus berputar tanpa henti dan menunggu
komando dari setiap orang, namun waktu lebih dilihat sebagai
kesempatan, uang, dan karya yang terus berlangsung mengukir hidup yang
tiada hentinya. Kebebasan waktu terjadi dimana orang mampu memberikan
segala KARYA, cipta, dan karsanya bagi semua. Waktu adalah ilmu, waktu adalah kesempatan, waktu adalah persahabatan, waktu adalah kepercayaan dan waktu adalah masa depan. Maka
jangan buang kesempatan dengan mengecewakan siapapun yang memberi waktu
pada kita, karena bisa jadi kita tak kan dapat kesempatan baik itu lagi
ketika kepercayaan telah sirna karena ingkar yang kita ciptakan
sendiri.
~ bill, 180215
~ bill, 180215