Sabtu, 21 Februari 2015

WAKTU (Euforia Ingkar Tanpa Rasa Bersalah)

WAKTU (Euforia Ingkar Tanpa Rasa Bersalah)

Waktu tak kan pernah menunggu kita. Dia akan terus melaju tanpa hirau tanpa ragu. Meninggalkan kita termangu sendirian jika kita tak segera mengejarnya. Diam hanya akan membuat kita seperti patung Pancoran yang tak pernah pergi kemana-mana, menunggu rapuh tertelan waktu itu sendiri. Penghormatan terhadap waktu layak jika disebut melebihi penghormatan terhadap pejabat negara. Ketika kita tak hirau terhadapnya, kita tak kan pernah jadi manusia yang ISTIMEWA. Selamanya akan jadi manusia yang BIASA SAJA. Tak ada yang istimewa. Pun penghargaan waktu milik orang lain. Ketika kita ingkar terhadap sebuah janji, yang ada hanyalah perampasan waktu milik orang lain, yang berdampak pada hilangnya sebuah kepercayaan. Kita tidak tahu bahwa setiap orang punya kesibukan dengan ambang yang berbeda dengan yang kita punya. Kita tak bisa mengidealkan orang lain seperti diri kita. Ketika seseorang memberikan sebuah waktu bagi kita, bisa jadi orang tersebut telah memindah-mindahkan rentetan jadwal yang telah tersusun dengan susah payah. Awal dari sebuah kepercayaan adalah tepat pada waktu. Ketika kepercayaan telah hangus, maka musnahlah harapan kita untuk mendapatkan kesempatan yang lebih baik. Kalaupun kita enggan menghargai si empunya waktu, maka hargailah waktu itu sendiri. Jika segalanya telah pada tempatnya tak kan ada yang acakadut di dunia ini. Pikirkan dengan sangat apabila hendak membuat pengingkaran. Karena kelak kita akan tertinggal, terlampaui dan terpuruk menyesali diri. Karena kita hanya akan menjadi manusia yang biasa saja dan akrab dengan segala pengingkaran. Cara pandang terhadap waktu bukan hanya sekedar melihat detikan arloji pada dinding yang terus berputar tanpa henti dan menunggu komando dari setiap orang, namun waktu lebih dilihat sebagai kesempatan, uang, dan karya yang terus berlangsung mengukir hidup yang tiada hentinya. Kebebasan waktu terjadi dimana orang mampu memberikan segala KARYA, cipta, dan karsanya bagi semua. Waktu adalah ilmu, waktu adalah kesempatan, waktu adalah persahabatan, waktu adalah kepercayaan dan waktu adalah masa depan. Maka jangan buang kesempatan dengan mengecewakan siapapun yang memberi waktu pada kita, karena bisa jadi kita tak kan dapat kesempatan baik itu lagi ketika kepercayaan telah sirna karena ingkar yang kita ciptakan sendiri.


~ bill, 180215